Tahun 2010 saya mulai mengenal bisnis online, berawal dari gabung dengan sebuah grup jualan baju, berlanjut ikut posting dan menjadi dropshiper. Alhamdulillah, awal yang baik bagi saya, karena respon dari teman sekerja dan teman dunia maya yang sangat positif dengan menjadi buyer setia saya, menjadi saya makin bersemangat.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya 2012, sahabat karib saya menawarkan kerjasama bisnis jualan tas branded dengan keuntungan up to 30% yang nantinya bisa di bagi 2 dengan modal 50jt yang di bagi 2 juga dengan dia . Saya pun menyetujuinya
Pada saat hari H penyerahan modal ke suplier, tiba tiba sahabat saya mengabarkan bahwa dia terkena musibah, ortunya sakit, jadi dia masih belum bisa menyerahkan modal yang menjadi tanggung an dia. Sayapun kalang kabut...darimana saya bisa dapatkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Dan akhirnya, sahabat saya pun menyarankan saya untuk ambil dari kartu kredit yang saya miliki, untuk bulanan nya dia yang akan bayar, karena itu sudah menjadi tanggungan dia. Saya pun menyetujuinya meskipun dengan berat hati, karena kondisi yang urgent sebab pihak suplier sudah menunggu juga.
2bulan bisnis baru berjalan lancar. Angsuran CC pun juga tidak ada kendala. Masuk awal bulan ke3, pasokan barang dari supplier mulai tersendat, saya pun curiga. Akhirnya saya pun bertanya langsung ke suplier yang selama ini hanya berhubungan dengan sahabat saya. Dan jawaban suplier bikin saya shock. Ternyata selama ini, modal yang saya percayakan ke dia untuk di setor ke suplier tidak di setor seluruhnya, hanya 20% aja. Pikiran buruk pun mulai berkecamuk.
Tgl 20, tiba tiba ada notif email tagihan CC yang sudah jatuh tempo.
Ya Allah, apalagi ini.
Saya segera meluncur ke rumah sahabat saya tersebut, ternyata sudah beberapa bulan ini dia dan keluarganya sudah tidak tinggal di sana karena rumah tersebut sudah di jual. Shock saya mendengar penjelasan salah satu tetangganya.
Akhirnya dengan terpaksa saya hanya bayar bunga CC, karena kondisi perekonomian saya yang mulai goyah. Online shop saya tutup, begitu juga dengan sosmed yang berkaitan dengan bisnis saya. Bisnis tas branded pun saya tutup karena sudah tidak bisa lagi bayar suplier.
Saya mulai cari kerja ke sana kemari, karena pada saat olshop saya melambung, saya resign dari tempat kerja agar bisa lebih fokus.
Cari kerja hanya untuk bayar tagihan kartu kredit yang seharusnya menjadi tanggungan sahabat saya.
Alhamdulillah, setelah jatuh bangun menyelesaikan cicilan CC , saya mulai bisa fokus kerja kembali, dengan niat untuk mengumpulkan modal agar bisa mulai kembali berbisnis seperti dulu.
Ya memang, harus mulai dari nol lagi. Saya sudah ikhlaskan semuanya.
Saya percaya pasti ada hikmah terbaik di balik ini semua.
Terima kasih sudah bersedia membaca cerita atau lebih tepatnya curhatan saya. Maafkan, jika banyak ketidaksempurnaan dalam tulisan ini, karena memang ini tulisan perdana saya. Salam sukses untuk semua 😊
0 Response to "Mulai Dari Nol Lagi"
Post a Comment